Pentingnya Memahami Kepribadian Anak
Mengetahui kepribadian anak sangat penting agar orang tua untuk memahami cara pandang dan tingkah laku anak.
Ini dapat membantu orang tua untuk menyesuaikan cara mereka mengajar dan mendidik anak sesuai dengan kebutuhan unik anak.
Memahami kepribadian anak juga dapat membantu orang tua untuk mengidentifikasi potensi masalah atau kendala yang mungkin dihadapi anak dan memberikan dukungan yang tepat.
Dengan mengetahui kepribadian anak, orang tua dapat membuat komunikasi dan interaksi dengan anak lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih baik dengan anak.
Bagaimana Cara Mengetahui Kepribadian Anak?
Ada beberapa cara untuk mengetahui kepribadian seseorang, diantaranya:
Observasi
Melakukan observasi pada perilaku anak dapat memberikan informasi tentang kepribadian mereka, seperti bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain atau bagaimana mereka menyelesaikan tugas.
Beberapa cara untuk melakukan observasi pada anak adalah:
- Mengamati perilaku anak saat bermain: Observasi anak saat bermain dapat memberikan informasi tentang bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain, bagaimana anak menyelesaikan masalah, dan bagaimana anak mengekspresikan perasaannya.
- Mengamati perilaku anak saat belajar: Observasi anak saat belajar dapat memberikan informasi tentang bagaimana anak menyerap informasi, bagaimana anak menyelesaikan tugas, dan bagaimana anak mengendalikan emosinya saat belajar.
- Mengamati perilaku anak saat berinteraksi dengan orang lain: Observasi anak saat berinteraksi dengan orang lain dapat memberikan informasi tentang bagaimana anak berkoordinasi dengan orang lain, bagaimana anak mengekspresikan perasaannya, dan bagaimana anak mengatasi konflik.
- Mengamati perilaku anak saat menyelesaikan tugas: Observasi anak saat menyelesaikan tugas dapat memberikan informasi tentang bagaimana anak mengatur waktu, bagaimana anak mengelola stress, dan bagaimana anak menyelesaikan tugas dengan efektif.
- Mengamati perilaku anak saat di lingkungan rumah: Observasi anak saat di lingkungan rumah dapat memberikan informasi tentang bagaimana anak berinteraksi dengan keluarga, bagaimana anak mengatasi masalah dalam rumah, dan bagaimana anak mengelola perasaan di lingkungan rumah.
- Catatan perilaku: catat perilaku anak dan lakukan analisis untuk melihat pola-pola perilaku yang muncul dan mencoba untuk mengerti apa yang mendasar dari perilaku tersebut.
Dalam melakukan observasi untuk mempelajari karakter dan kepribadian anak, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Bebas dari bias: Cobalah untuk tidak memiliki pandangan yang terbentuk sebelumnya tentang anak sebelum melakukan observasi, ini akan memungkinkan Anda untuk mengamati perilaku anak dengan cara yang tidak terpengaruh oleh pandangan Anda yang sudah ada.
- Fokus pada perilaku: Fokus pada perilaku anak dan jangan mencoba untuk menginterpretasikan atau menafsirkan perilaku tersebut.
- Jangan mengambil catatan yang terlalu spesifik: Jangan mencoba untuk mengambil catatan yang terlalu spesifik tentang setiap perilaku anak, karena ini dapat menyebabkan Anda kehilangan gambaran umum tentang kepribadian anak.
- Jangan terlalu banyak intervensi: Jangan terlalu banyak intervensi dalam observasi, ini dapat mempengaruhi perilaku anak dan memberikan gambaran yang tidak akurat tentang kepribadian anak.
- Observasi dalam berbagai situasi: Observasi anak dalam berbagai situasi, seperti di rumah, di sekolah, saat bermain dengan teman-teman, dll. Ini akan memberikan gambaran yang lebih luas tentang kepribadian anak.
- Bersikap tidak terlalu serius: Bersikap tidak terlalu serius dan cobalah untuk menikmati proses observasi, ini dapat membantu Anda untuk tidak terlalu terpengaruh oleh emosi atau perasaan Anda saat melakukan observasi.
Melakukan observasi pada anak sebaiknya dilakukan dengan cara yang lembut, tanpa memberikan tekanan atau menciptakan situasi yang tidak nyaman bagi anak. Ingatlah bahwa observasi dapat dilakukan dengan cara yang tidak mengganggu atau mempengaruhi perilaku anak, dan selalu ingat untuk memperlakukan anak dengan respek.
Wawancara
Orang tua dan guru dapat melakukan wawancara dengan anak untuk mengetahui lebih banyak tentang perasaan, pikiran, dan tujuan anak.
Melakukan wawancara dengan anak dapat memberikan informasi tentang bagaimana mereka merasa dan berpikir tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.
Contoh Pertanyaan Wawancara Anak Usia 6-12 tahun
Beberapa contoh pertanyaan wawancara untuk mengetahui kepribadian anak usia 6-12 tahun dapat meliputi:
- Bagaimana kamu merasa saat bermain dengan teman-temanmu?
- Bagaimana kamu mengatasi perasaan marah atau sedih saat bermain?
- Apa yang kamu sukai dalam sekolah?
- Bagaimana kamu mengatasi kesulitan dalam belajar?
- Bagaimana kamu mengekspresikan perasaanmu saat bermain?
- Apa yang kamu sukai dalam menjalani hari-harimu?
- Bagaimana kamu mengatasi masalah yang kamu hadapi saat bermain dengan teman-temanmu?
- Bagaimana kamu bereaksi saat dipermasalahkan oleh orang lain?
- Bagaimana kamu menilai diri sendiri saat bermain?
- Bagaimana kamu mengatasi tekanan saat bermain dengan teman-temanmu?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu untuk mengetahui tentang bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain, bagaimana anak mengelola emosi, bagaimana anak mengatasi masalah, dan bagaimana anak mengevaluasi diri sendiri. Namun perlu diingat bahwa pertanyaan harus diajukan secara baik dan tidak menyakiti perasaan anak. Juga perlu diingat, karena anak usia 6-12 tahun masih kecil, pertanyaan harus disajikan dengan cara yang mudah dipahami dan tidak terlalu rumit.
Contoh Pertanyaan Wawancara Anak Usia 13 – 16 tahun
Beberapa contoh pertanyaan wawancara untuk mengetahui kepribadian anak usia 13-16 tahun dapat meliputi:
- Bagaimana kamu mengatasi masalah yang kamu hadapi saat bermain dengan teman-temanmu?
- Bagaimana kamu mengelola emosi saat kamu merasa kesal atau marah?
- Apa yang kamu sukai dalam sekolah dan apa yang tidak kamu sukai?
- Bagaimana kamu mengatasi kesulitan dalam belajar?
- Bagaimana kamu mengekspresikan perasaanmu saat berinteraksi dengan orang lain?
- Apa yang kamu sukai dalam menjalani hari-harimu?
- Bagaimana kamu mengatasi tekanan saat menyelesaikan tugas atau ujian?
- Bagaimana kamu menilai diri sendiri saat menyelesaikan tugas atau ujian?
- Bagaimana kamu mengatasi konflik dengan teman-temanmu?
- Bagaimana kamu mengelola waktu dan tugas-tugasmu?
- Bagaimana kamu mengatasi rasa kesepian atau rasa terasing?
- Bagaimana kamu mengekspresikan perasaanmu saat berbeda pendapat dengan orang lain?
Contoh Pertanyaan Wawancara Anak Usia 17 – 19 tahun:
Beberapa contoh pertanyaan wawancara untuk mengetahui kepribadian anak dapat meliputi:
- Bagaimana kamu merasa saat berinteraksi dengan teman-temanmu?
- Apakah kamu lebih suka bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok?
- Bagaimana kamu mengatasi perasaan marah atau kekecewaan?
- Bagaimana kamu mengelola waktu dan tugas-tugasmu?
- Bagaimana kamu mengekspresikan perasaanmu?
- Apa yang menjadi hobi atau kegiatan favoritmu?
- Bagaimana kamu mengatasi masalah yang kamu hadapi?
- Apa yang menjadi hal yang paling sulit bagi kamu dalam hidup?
- Bagaimana kamu bereaksi saat di kritik atau dipermasalahkan?
- Bagaimana kamu menilai diri sendiri?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu untuk mengetahui tentang bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain, bagaimana anak mengelola emosi, bagaimana anak mengatasi masalah, dan bagaimana anak mengevaluasi diri sendiri. Namun perlu diingat bahwa pertanyaan harus diajukan secara baik dan tidak menyakiti perasaan anak.
Mengevaluasi Hasil Wawancara
Untuk mengetahui kepribadian anak berdasarkan hasil wawancara, Anda dapat melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
- Catat jawaban anak: Catat jawaban anak selama wawancara, ini akan membantu Anda untuk mengingat jawaban anak dan menganalisis jawaban anak dengan lebih baik.
- Identifikasi pola-pola perilaku: Cari pola-pola perilaku yang muncul dalam jawaban anak, seperti bagaimana anak mengekspresikan perasaannya, bagaimana anak mengatasi masalah, dan bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain.
- Bandingkan jawaban anak dengan standar perilaku: Bandingkan jawaban anak dengan standar perilaku yang diterima sebagai normal pada usia anak tersebut.
- Buat kesimpulan: Buat kesimpulan tentang kepribadian anak berdasarkan pola-pola perilaku yang muncul dalam jawaban anak.
Ingat bahwa kepribadian anak berkembang seiring waktu: Ingat bahwa kepribadian anak berkembang seiring waktu dan jawaban yang diberikan saat ini mungkin berbeda dari jawaban yang akan diberikan oleh anak di masa depan.
Tes kepribadian
Salah satu tes kepribadian yang paling populer yang digunakan untuk mengidentifikasi gaya berpikir, perasaan, dan perilaku seseorang adalah Tes kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator).
Kelebihan dan manfaat dari tes MBTI adalah sebagai berikut:
- Mudah dipahami: Tes MBTI sangat mudah dipahami dan diinterpretasikan, karena menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak teknis.
- Dapat digunakan dalam berbagai konteks: Tes MBTI dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, di tempat kerja, atau dalam konseling.
- Dapat digunakan untuk meningkatkan komunikasi: Tes MBTI dapat digunakan untuk meningkatkan komunikasi antara individu dengan gaya berpikir yang berbeda, dengan membantu untuk mengerti dan menghormati perbedaan yang ada.
- Dapat digunakan untuk meningkatkan karir: Tes MBTI dapat digunakan untuk meningkatkan karir seseorang dengan membantu untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan gaya berpikir dan kepribadian mereka.
- Dapat digunakan untuk meningkatkan hubungan: Tes MBTI dapat digunakan untuk meningkatkan hubungan dengan pasangan, anak, atau teman dengan membantu untuk mengerti dan menghormati perbedaan yang ada.
Meskipun tes MBTI dianggap berguna dan bermanfaat, perlu diingat bahwa hasil tes ini harus diterapkan dengan hati-hati dan tidak digunakan untuk mengambil keputusan yang berpengaruh pada karir, pendidikan, atau pernikahan. Selain itu, tes ini harus diterapkan oleh profesional yang terlatih dan diinterpretasikan dengan baik.
Kesimpulan
Meskipun ada beberapa cara untuk mengetahui kepribadian anak, tetap saja hal tersebut merupakan proses yang kompleks dan banyak faktor yang mempengaruhinya.
Selain itu, anak juga dapat berubah dan berkembang sepanjang masa pertumbuhannya, sehingga kepribadian anak dapat berubah dari waktu ke waktu.
- Nilai ulangan dan nilai rapor selalu di atas KKM - September 12, 2024
- Part 4 : Judging vs Perceiving (IST) - January 23, 2024
- Part 4 : Judging vs Perceiving (ISF) - January 23, 2024