Hai Sobat Cerdas!
Hari ini, mimin ingin berbicara tentang sesuatu yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari, yaitu berbicara di depan umum.
Baik itu presentasi di sekolah, pidato di acara umum, atau bahkan saat kamu berbicara dalam pertemuan kerja.
Yang perlu kamu tahu adalah, selama kamu berbicara di depan banyak orang, kamu perlu memahami betapa pentingnya etika dalam public speaking.
- Apa Itu Etika dalam Public Speaking?
- 1. Kejujuran dan Kredibilitas
- 2. Penghargaan Terhadap Pendengar
- 3. Penelitian yang Baik
- 4. Transparansi
- 5. Menghindari Plagiarisme
- 6. Bahasa yang Tepat
- 7. Waktu yang Tepat
- 8. Pertanyaan dan Diskusi
- 9. Mematuhi Waktu
- 10. Praktik yang Berkelanjutan
- Penutup: Jadilah Pembicara yang Etis
Apa Itu Etika dalam Public Speaking?
Pertama-tama, kita perlu tahu apa yang dimaksud dengan etika dalam public speaking.
Etika adalah tentang perilaku yang baik dan benar.
Jadi, etika dalam public speaking berarti berbicara dengan cara yang benar dan baik ketika kamu berada di depan publik.
Ini mencakup hal-hal seperti kejujuran, penghargaan terhadap pendengar, dan penggunaan bahasa yang sopan.
1. Kejujuran dan Kredibilitas
Salah satu aspek penting dari etika dalam public speaking adalah kejujuran.
Kamu harus berbicara dengan jujur dan akurat.
Kenapa?
Karena kejujuran adalah kunci untuk membangun kredibilitas.
Ketika kamu berbicara di depan orang lain, mereka harus bisa percaya pada apa yang kamu katakan.
Ini sangat penting, terutama dalam situasi seperti presentasi bisnis atau pidato politik.
Contoh tindakan yang kurang etis: Seorang pembicara di konferensi bisnis berbohong tentang pendapatan perusahaan mereka untuk menarik investor. Mereka tahu bahwa data yang mereka sampaikan tidak akurat, tetapi mereka melakukannya demi mendapatkan dana tambahan. Tindakan ini merusak kredibilitas mereka dan merugikan investor yang mengandalkan informasi tersebut.
2. Penghargaan Terhadap Pendengar
Kamu juga harus menghormati pendengar kamu.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki nilai dan perspektif mereka sendiri.
Jangan merendahkan atau mendiskriminasi orang berdasarkan latar belakang atau pandangan mereka.
Alih-alih, dengarkan dengan baik dan hargai keragaman pendapat.
Contoh tindakan yang kurang etis: Seorang pembicara di sebuah seminar pendidikan membuat komentar merendahkan tentang latar belakang etnis seorang peserta yang berbeda. Ini merendahkan dan melukai perasaan peserta tersebut serta menciptakan suasana yang tidak nyaman dalam acara tersebut.
3. Penelitian yang Baik
Ketika kamu berbicara di depan umum, kamu harus memastikan bahwa informasi yang kamu sampaikan benar dan akurat.
Jangan hanya mengandalkan gosip atau informasi yang belum diverifikasi.
Melakukan penelitian yang baik adalah bagian dari etika dalam public speaking.
Kamu harus memastikan bahwa sumber informasi yang kamu gunakan dapat dipercaya.
Contoh tindakan yang kurang etis: Seorang mahasiswa memberikan presentasi tentang perubahan iklim tanpa melakukan penelitian yang memadai. Mereka mengutip statistik yang tidak tepat dan fakta yang keliru, menyebarkan informasi yang salah kepada teman-teman sekelasnya tanpa menyadari bahwa itu semua tidak benar.
4. Transparansi
Transparansi juga sangat penting dalam public speaking.
Jika kamu memiliki kepentingan pribadi dalam topik yang kamu bicarakan, kamu harus mengungkapkannya kepada pendengar kamu.
Misalnya, jika kamu seorang produsen produk dan kamu berbicara tentang keunggulan produkmu, kamu harus mengatakan itu dengan jelas kepada pendengar.
Ini akan membantu mencegah konflik kepentingan.
Contoh tindakan yang kurang etis: Seorang pemimpin politik berbicara tentang rencananya untuk memprivatisasi sektor pendidikan tanpa mengungkapkan bahwa ia memiliki saham besar dalam perusahaan pendidikan swasta yang akan mendapat manfaat dari kebijakan tersebut. Ini adalah konflik kepentingan yang serius yang tidak diungkapkan dengan jelas kepada publik.
5. Menghindari Plagiarisme
Plagiarisme adalah tindakan mencuri ide atau kata-kata orang lain tanpa memberi kredit.
Ini adalah pelanggaran etika yang serius dalam public speaking.
Jadi, jika kamu menggunakan sumber lain dalam presentasimu, pastikan untuk memberi tahu pendengar darimana kamu mendapatkan informasi tersebut.
Contoh tindakan yang kurang etis: Seorang guru memberikan pidato lulusan yang indah, tetapi sebagian besar isi pidatonya adalah salinan langsung dari pidato selebriti terkenal. Mereka tidak memberi kredit kepada sumber asli, yang merupakan tindakan plagiarisme yang tidak etis.
6. Bahasa yang Tepat
Penggunaan bahasa yang sopan dan menghindari bahasa kasar atau merendahkan juga merupakan bagian dari etika dalam public speaking.
Ingatlah bahwa kamu berbicara di depan publik, dan kamu harus menjaga agar bahasamu sesuai dengan situasi dan pendengar kamu.
Contoh tindakan yang kurang etis: Seorang peserta debat menggunakan bahasa kasar dan merendahkan lawan debatnya selama diskusi. Ini bukan hanya tidak sopan, tetapi juga menghambat diskusi yang produktif dan mengganggu audiens.
7. Waktu yang Tepat
Selain itu, kamu juga harus mempertimbangkan waktu ketika berbicara di depan umum.
Jangan mengganggu pendengar kamu dengan isu-isu yang tidak relevan atau sensitif.
Pastikan bahwa presentasimu berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Contoh tindakan yang kurang etis: Seorang pembicara di sebuah seminar tentang manajemen stres di tempat kerja secara tiba-tiba mulai membicarakan isu politik yang sangat kontroversial, yang sama sekali tidak terkait dengan topik seminar. Dia dengan keras mengeluarkan pandangannya tentang isu tersebut tanpa menghargai bahwa audiens hadir untuk mendapatkan wawasan tentang manajemen stres di lingkungan kerja. Tindakan ini tidak hanya tidak relevan, tetapi juga dapat menciptakan ketegangan dan mengganggu suasana yang seharusnya santai dan informatif dalam acara tersebut.
8. Pertanyaan dan Diskusi
Jika kamu mendapat pertanyaan atau kritik dari pendengar, pertimbangkan dengan baik dan berikan jawaban dengan sopan.
Jangan takut untuk mengakui ketidakpastian jika kamu tidak tahu jawaban atas suatu pertanyaan.
Ini adalah bagian dari etika dalam public speaking.
Contoh tindakan yang kurang etis: Seorang panelis di acara panel debat politik menghindari menjawab pertanyaan yang diajukan oleh audiens dengan cara yang sopan. Mereka mengabaikan pertanyaan dan berbicara tentang topik yang berbeda tanpa memberikan tanggapan yang sesuai.
9. Mematuhi Waktu
Terakhir, kamu harus mematuhi waktu yang telah ditetapkan untuk presentasimu.
Jangan terlalu lama atau terlalu pendek.
Ini akan membantu menjaga ketertiban acara dan menghormati waktu orang lain.
Contoh tindakan yang kurang etis: Seorang presenter di konferensi ilmiah terlalu lama berbicara, melewati batas waktu yang telah ditentukan. Ini mengganggu jadwal acara dan menghambat presentasi dari pembicara lain yang akan menyusul.
10. Praktik yang Berkelanjutan
Selain etika dalam berbicara, kamu juga harus memikirkan dampak lingkungan dari cara kamu menyampaikan presentasi.
Misalnya, pertimbangkan penggunaan bahan cetak yang ramah lingkungan atau coba untuk mengurangi perjalanan jika memungkinkan.
Contoh tindakan yang kurang etis: Seorang eksekutif perusahaan menggunakan banyak materi cetak berlebihan untuk presentasi bisnis mereka, meskipun mereka tahu bahwa itu akan menghasilkan limbah kertas yang besar. Mereka tidak mempertimbangkan dampak lingkungan dari praktik mereka.
Penutup: Jadilah Pembicara yang Etis
Jadi, Sobat Cerdas, etika dalam public speaking adalah hal yang sangat penting.
Ketika kamu berbicara di depan umum, kamu memiliki tanggung jawab untuk berbicara dengan jujur, menghormati pendengar, dan menggunakan bahasa yang tepat.
Ini akan membantu kamu membangun kredibilitas, mencegah konflik kepentingan, dan menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.
Jadi, ingatlah prinsip-prinsip etika ini setiap kali kamu berbicara di depan umum.
Terima kasih sudah mendengarkan, Sobat Cerdas!
- Nilai ulangan dan nilai rapor selalu di atas KKM - September 12, 2024
- Part 4 : Judging vs Perceiving (IST) - January 23, 2024
- Part 4 : Judging vs Perceiving (ISF) - January 23, 2024