Sabar dan Telaten dalam Mengajar

Apa itu Sabar dan Telaten dalam Mengajar?

Sabar adalah menahan diri, memperbolehkan, dan mempertenggangkan. Sabar adalah suatu sikap mengendalikan diri, menahan emosi dan keinginan. Telaten adalah teliti, cermat, seksama, dan sungguh-sungguh. Sabar dan telaten adalah karakter yang penting dimiliki oleh seorang pendidik.

Guru Les Privat yang Sabar dan Telaten dalam Mengajar

Mengajar membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Bagaimana agar tidak emosi dan bisa sabar dalam mengajar? Berikut adalah aplikasi contoh sabar dan telaten dalam beberapa situasi mengajar.

1. Sabar dan Telaten Saat Murid Tidak Kunjung Paham

Misalnya ketika siswa tidak bisa mengerjakan soal dan berkali-kali diulangi tetapi tetap tidak paham. Guru yang sabar dan telaten akan terus mengulangi dan mencari cara dalam membimbing sampai siswa itu bisa.

Yang perlu diperhatikan dalam menghadapi situasi seperti itu adalah jangan sampai kita tidak sabar sampai terucap kata-kata yang meremehkan, misalnya, “Masa begitu saja gak bisa, sih“. atau sejenisnya. Apalagi jangan sampai terucap kata-kata yang kasar, tidak sopan atau menghina seperti “bodoh” dan lain-lain.

2. Sabar Saat Murid Sulit Diatur

Ada kalanya murid menjadi susah diatur. Dalam menghadapi kondisi tersebut, tenangkan hati sebelum menasihati. Sebagai guru kita tidak boleh menenangkan mereka dengan cara berteriak-teriak, Sebelum berbicara, tariklah nafas dalam-dalam. Pastikan hati anda sudah tenang, lalu berbicaralah dengan suara yang tegas (keras namun tidak berteriak).

Hal terpenting dalam poin ini adalah ketenangan saat menasihati. Ketenangan ini akan membuat kita lebih bijak dalam menasihati anak dan anak-anak pun bisa menjadi lebih patuh tanpa membuat mereka tertekan.  Ketenangan ini juga membantu kita agar emosi kita tidak meluap saat menasihati anak.

3. Sabar Saat Siswa Tidak Fokus

Saat ini banyak anak tidak fokus belajar karena bermain gadget. Kegiatan belajar memang harus dipisahkan dengan main HP. Melarang saja tidak cukup, perlu trik dalam mencegah anak bermain gadget saat belajar dan kembali fokus.

Baca Juga:  Waspadai 3 Kegagalan Guru yang Sering Terjadi

Pertama, buat batasan yang tegas. Buatlah kesepakatan dengan siswa, misalnya waktunya belajar 30 menit tidak boleh pegang handphone (HP), setelahnya ada waktu istirahat misalnya 5 menit yang diperbolehkan memegang HP.

Kedua, jadilah panutan. Jangan pernah main HP ketika mengajar, termasuk saat menunggu anak mengerjakan soal. Sembari menunggu anak mengerjakan soal, perhatikan apa yang mereka kerjakan dan jangan tergoda untuk buka HP sekedar untuk membalas chat yang masuk. Saat mengajar, gunakan HP hanya untuk menjawab telepon yang masuk karena telepon yang masuk biasanya bersifat urgent.

4. Sabar Menjawab Pertanyaan Murid

Dalam proses belajar, ada masa anak mengalami fase dimana ia akan selalu bertanya tentang hal-hal di sekelilingnya mulai dari hal yan besar sampai hal-hal yang sepele. Sebagai guru, bersabarlah menjawab setiap pertanyaan murid kita karena ketika bertanya pada kita sesungguhnya ia menaruh kepercayaan pada kita. Jika kita ogah-ogahan atau malah marah-marah dengan pertanyaan yang dilontarkan, maka murid mungkin akan jera bertanya lagi dan ia tak akan menaruh kepercayaan lagi pada kita.

5. Sabar Menjadi Pendengar dan Teman yang Baik

Termasuk sifat sabar dalam mendidik dan mengajar adalah menjadi pendengar yang baik. Jangan pernah mengganggap remeh curhatan murid. Dengarkan dan berikan respon positif dan logis ketika anak bercerita atau curhat. Ajukan pertanyaan-pertanyaan seputar ceritanya, tetapi jangan sampai membuat privasinya terusik dan terganggu. Berikan saran atau pendapat yang bisa ia mengerti di usianya.

Apapun yang mereka katakan, sebaiknya perlihatkan bahwa kita menghargai pendapatnya. Setidaknya beri mereka kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan tunjukkan bahwa kita mendengarkan. Berusahalah untuk memahami dari sudut pandang murid.

6. Sabar Ketika Emosi Memuncak

Menghadapi kelakuan murid yang terkadang nakal memang menjengkelkan. Saat inilah dibutuhkan kesabaran. Jika amarah itu datang cobalah sementara untuk menjauh dari anak hingga emosi kita mereda. Setelah reda, baru dekati anak lagi dan cobalah menasihatinya. Menasihati anak sambil marah-marah tidak akan ada gunanya dan tidak memberikan kesadaran bagi anak. Ingat, jangan pernah membentak atau memukulnya sebagai tindakan hukuman atas perbuatan yang dilakukan.

Rekomendasi Guru Les Privat Sabar dan Telaten Dalam Mengajar

Atik Kurnia (UNDIP)

Berpengalaman mengajar selama 8 tahun. Sabar, bersahabat, ceria, humoris, menyukai dan disukai anak-anak, komunikatif, serius tapi santai, disiplin, cerdas, memiliki banyak cara mudah memahami konsep,…
Read More

Amelia Nurul Hikmah (UIN)

Berpengalaman mengajar selama 6 tahun. Sabar, bersahabat, humoris, menyukai dan disukai anak-anak, komunikatif, serius tapi santai, mampu memotivasi anak dan memiliki banyak soal-soal latihan tambahan.
Read More

Salsabila Jannah (UNJ)

Berpengalaman mengajar selama 2 tahun. Sabar, bersahabat, ceria, menyukai dan disukai anak-anak, komunikatif, serius tapi santai, komitmen, cerdas, memiliki banyak cara mudah memahami konsep, memiliki…
Read More

Andira Khoerunissa (UIN)

Berpengalaman mengajar selama 1 tahun. Sabar, bersahabat, ceria, humoris, menyukai dan disukai anak-anak, komunikatif, serius tapi santai, disiplin, cerdas dan memiliki banyak cara mudah memahami…
Read More

Tiara Pradani (UI)

Alumni Magister Ilmu Akuntansi, Universitas Indonesia. Sabar, bersahabat, humoris, menyukai anak-anak, serius tapi santai, perhatian, dan kreatif.
Read More

Nurul Azizah (UI)

Superb Tutor Insan Cerdas. Berpengalaman mengajar selama 3 tahun. Sabar, bersahabat, menyukai dan disukai anak-anak, serius tapi santai, disiplin, perhatian, mampu memotivasi anak dan memiliki…
Read More
Insan Cerdas
Latest posts by Insan Cerdas (see all)
Scroll to Top